AlanR
Sabtu, 01 Desember 2012
TELEMATIKA SUPPORT DUNIA PENDIDIKAN
Pangkalan Baru – Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepualuan Bangka Belitung akan selalu mensupport dunia pendidikan di Bangka Belitung, salah satunya langkah konkritnya dengan menyediakan media-media sebagai sarana publikasi.
Salah satu tugas pokok dan fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah menyebarluaskan informasi kepada masyarakat.
Drs.Effendi, Kepala Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI) Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjelaskan segala bentuk informasi yang didapat, biasanya langsung diolah dan disebarluaskan melalui berbagai media.
“Biasanya kita menyebarluaskan informasi ke masyarakat melalui media tatap muka, In Radio, website babelprov.go.id, media center, pementasan media tradisional, dan pemutaran film”, ungkapnya, saat talk show Bentang Demokrasi, di Sarana TV,Rabu (23/05/2012).
Effendi menambahkan Dinas Kominfo juga bekerjasama dengan media cetak dan elektronik lokal untuk memperluas informasi yang akan diketahui masyarakat khususnya di Bangka Belitung.
Terkait dunia pendidikan, Effendi mengatakan, Mobile Community Access Point (MCAP)/mobil warnet/mobil informasi keliling yang dimiliki Dinas Komunikasi dan Informatika sangat bermanfaat sekali untuk masyarakat di Bangka Belitung, khususnya para pelajar dan mahasiswa.
“untuk pelajar dan mahasiswa diharapkan tumbuh minat dan kemauan belajar agar terampil dalam memanfaatkan berbagai aplikasi telematika,yang berguna bagi peningkatan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat,ungkapnya”.
MCAP ini sangat memfasilitasi pemerataan akses informasi berbasis internet bagi daerah-daerah yang belum tersedia infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi.
“Secara berkeliling dapat menjangkau segenap pelosok,sekaligus untuk pengenalan pemanfaatan telematika”, ujarnya.
Melalui MCAP ini masyarakat tidak hanya mengerti teknologi, tetapi bisa memanfaatkan sebagai sarana pemberdayaan ekonomi dan pengembangan masyarakat. Misalnya melalui internet masyarakat dapat mempromosikan potensi atau produk-produk ke daerah lain.(fa/TMC).
kinerja yang seperti ini sebenarnya sangat baik untuk lebih mengetahui perkembangan telematika, dan dalam dunia pendidikan sangat membantu. namun pentingnya pengawasan terhadap telematika penting dikarenakan orang awam renta sekali terjerumus.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TELEMATIKA
KELEBIHAN :
– Telematika telah memberikan nilah tambah bagi masyarakat luas
yaitu dalam perekonomian nasional. Ditandai dengan mulai maraknya
sekelompok anak muda membangun bisnis baru menggunakan teknologi
Internet. Pembangunan sektor Telematika diyakini akan memengaruhi
perkembangan sektor-sektor lainnya. Sebagaimana diyakini oleh organisasi
telekomunikasi dunia, ITU, yang konsisten menyatakan bahwa dengan
asumsi semua persyaratan terpenuhi, penambahan investasi di sektor
telekomunikasi sebesar 1% akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
sebesar 3%. Hipotesis ini telah terbukti kebenarannya di Jepang, Korea,
Kanada, Australia, negara-negara Eropa, Skandinavia, dan lainnya.
KEKURANGAN :
– banyak kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan media internet. Contohnya cyber crime dengan cara mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
- Penyebaran virus atau malicious ware fraud atau penipuan yang menggunakan electronic mail sebagai alat penyebaran informasi bagi si penipu.
– banyak kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan media internet. Contohnya cyber crime dengan cara mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
- Penyebaran virus atau malicious ware fraud atau penipuan yang menggunakan electronic mail sebagai alat penyebaran informasi bagi si penipu.
Jumat, 15 Juni 2012
pengertian proposisi
PROPOSISI
Proposisi adalah “pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh, serta mempunyai nilai benar atau salah, dan tidak boleh kedua-duanya”.
Maksud kedua-duanya ini adalah dalam suatu kalimat proposisi standar tidak boleh mengandung 2 pernyataan benar dan salah sekaligus.
Rumus ketentuannya :
Q + S + K + P
Keterangan :
Q : Pembilang / Jumlah
(ex: sebuah, sesuatu, beberapa, semua, sebagian, salah satu, bilangan satu s.d. tak terhingga)
Q boleh tidak ditulis, jika S (subjek) merupakan nama dan subjek yang pembilang nya sudah jelas berapa jumlahnya :
a. Nama (Pram, Endah, Ken, Missell, dll)
b. Singkatan (PBB, IMF, NATO, RCTI, ITC, NASA, dll)
c. Institusi (DPRD, Presiden RI, Menteri Keuangan RI, Trans TV, Bank Mega, Alfamart, Sampurna, Garuda Airways, dll)
S : Subjek adalah sebuah kata atau rangkaian beberapa kata untuk diterangkan atau kalimat yang dapat berdiri sendiri (tidak menggantung).
K : Kopula, ada 5 macam : Adalah, ialah, yaitu, itu, merupakan.
P : Kata benda (tidak boleh kata sifat, kata keterangan, kata kerja).
Kalimat Proposisi
Kalimat Proposisi adalah suatu kalimat (sentence) yang memiliki nilai kebenaran (truth value) benar (true), dengan notasi T atau dalam sirkuit digital disimbolkan dengan 1, atau nilai kebenaran salah (false) dengan notasi F atau 0 tetapi tidak kedua-duanya. Nama lain proposisi: kalimat deklaratif.
Jenis-jenis proposisi, yaitu :
1. Bentuk
2. Sifat
3. Kualitas
4. Kuantitas
1. Bentuk
dibagi menjadi 2, yaitu :
- Tunggal : kalimat yang terdiri dari 1 subjek dan 1 predikat
contoh : Habibie terjatuh
Richard pergi
- Majemuk : Kalimat Proporsisi yang terdiri dari 1 subjek dan lebih dari 1 predikat
contoh : Doni menaiki tangga dan membaca Koran
Rian memasak di dapur dan menyuapi anaknya
2. Sifat
dibagi menjadi 3, yaitu :
- Kategorial : proporsisi hubungan antara subjek dan predikatnya tidak ada syarat apapun
contoh : semua bangku di kelas 3ka02 berwarna hitam
- Kondisional : proporsisi yang hubungannya subjek dan predikat membutuhkan persyaratan tertentu. Biasanya diawali :jika, apabila, walaupun, seandainya
contoh : jika susi wanita maka akan menikah dengan rudi
~kondisional dibagi menjadi 2, yaitu :
-Hipotesis . Contoh : Jika susi rajin belajar maka dia akan pintar
– Disjungtif yaitu memiliki 2 predikat dan predikatnya alternatif.
contoh : Wanita itu sudah menikah apa belum
3.Kualitas ,yang terdiri dari :
– Afirmatif (+) : proporsisi dimana predikatnya membenarkan subjek
contoh : Semua kucing pasti mempunyai ekor
– Negatif (-) : proporsisi dimana predikatnya menolak subjek
contoh : Tidak ada kucing yang tidak memiliki ekor
4. Proporsisi Universal : proporsisi yang predikatnya mendukung atau mengingkari subjeknya
contoh : Tidak ada satupun mahasiswa yang tidak memiliki NPM
PREMIS
ialah pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Merupakan kesimpulan yang ditarik berdasarkan premis mayor dan premis minor. Subjek pada kesimpulan itu merupakan term minor. Term menengah menghubungkan term mayor dengan term minor dan tidak boleh terdapat pada kesimpulan. Perlu diketahui, term ialah suatu kata atau kelompok kata yang menempati fungsi subjek (S) atau predikat (P).
Contoh:
(1) Semua cendekiawan adalah manusia pemikir
(2) Semua ahli filsafat adalah cendekiawan
(3) Semua ahli filsafat adalah manusia pemikir.
Pengertian “Term”
Term adalah suatu kata atau suatu kumpulan kata yang merupakan ekspressi verbal dari suatu pengertian. Bagian dari proposisi yang berfungsi sebagai subyek atau predikat, serta dapat berfungsi sebagai penghubung antara dua proposisi yang disebut premis dalam sebuah silogisme.Tidak semua kata atau kumpulan kata adalah term, meskipun setiap term itu adalah kata atau kumpulan kata. Alasannya: tidak semua kata atau kumpulan kata pada dirinya sendiri merupakan ekspressi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya sendiri berfungsi sebagai subyek atau predikat dalam suatu proposisi.
Term adalah kata atau sejumlah kata yang dapat berdiri sendiri. Jenis kata seperti itu disebut kata kategorimatis. Mis. : bunga, burung, pohon (term tunggal), orang tua asuh, pencinta lingkungan hidup (term majemuk).
PENGERTIAN PENALARAN
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empiric) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan berbentuk proposisi-proposisi yang sejenis,berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.proses inilah yang disebut menalar. Ada dua metode dalam penalaran,yaitu deduktif dan induktif. Penalaran Deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebihdahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Contoh : -Laptop adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi -DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi kesimpulan —> semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi Penalaran induktif adalah penalaran yang memberlakukan atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum (Smart,1972:64). Penalaran ini lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau empiri. Dengan kata lain penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus yang bersifat individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.(Suriasumantri, 1985:46). Inilah alasan eratnya kaitan antara logika induktif dengan istilah generalisasi.
Contoh Penalaran & Argumentasi ::.
9 03 2011
- Pato 100% siap hadapi Spurs
Alexandre Pato tak ingin melewatkan laga superkrusial yang akan dilakoni timnya melawan Tottenham Hotspur. Bomber AC Milan menegaskan dirinya berada dalam kondisi fit dan siap tempur. Milan akan melakoni laga hidup mati saat menyambangi markas Spurs di White Hart Lane pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Kamis (10/3/2011) dini hari nanti. Kekalahan 0-1 di San Siro memaksa Rossoneri tampil agresif demi mengejar defisit gol dan meraih satu tiket ke babak delapan besar.
via okezone
- PermataBank Siap Tangkap Penipuan Kartu Kredit Real-Time
JAKARTA, SELASA— Penipuan melalui kartu kredit dan kartu debit bank tak pernah berhenti terjadi. Bahkan nilai kerugiannya cukup besar, mencapai US$ 33 juta setiap tahunnya. Mengerikan bukan?
Alexandre Pato tak ingin melewatkan laga superkrusial yang akan dilakoni timnya melawan Tottenham Hotspur. Bomber AC Milan menegaskan dirinya berada dalam kondisi fit dan siap tempur. Milan akan melakoni laga hidup mati saat menyambangi markas Spurs di White Hart Lane pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Kamis (10/3/2011) dini hari nanti. Kekalahan 0-1 di San Siro memaksa Rossoneri tampil agresif demi mengejar defisit gol dan meraih satu tiket ke babak delapan besar.
via okezone
- PermataBank Siap Tangkap Penipuan Kartu Kredit Real-Time
JAKARTA, SELASA— Penipuan melalui kartu kredit dan kartu debit bank tak pernah berhenti terjadi. Bahkan nilai kerugiannya cukup besar, mencapai US$ 33 juta setiap tahunnya. Mengerikan bukan?
Minggu, 18 Maret 2012
Kalimat deduktif
1. Paragraf deduktif. Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
Paragraf deduktif; Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
Penalaran Deduktif. adalah paragraf yang ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal Kalimat deduktif paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat kalimat penjelas untuk mendukung .
a. Kalimat deduktif adalah pernyataan yang dimiliki dengan mengemukakan hal yang umum kemudian disusun dengan uraian yang khusus. Gagasan utama ter
Paragraf adalah susunan dari beberapa kalimat yang terjalin utuh, mengandung sebuah makna, dan didalamnya terdapat gagasan utama. Paragaraf deduktif dan Induktif .
tetapi saya ubah sedikit pada rangkaian kalimatnya sehingga bisa saya jadikan contoh sebagai kalimat deduktif.
Semua makhluk hidup pasti mati kucing adalah makhluk hidup jadi, kucing pasti mati
paragraf deduktif =>adalah paragraf yang ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat kalimat penjelas untuk .
Paragraf deduktif. Paragraf dengan kalimat utama di awal, kemudian diikuti oleh kalimat penjelas. Contoh : Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional.
Kalimat utama yang berada di awal paragraf disebut paragraf deduktif (berpola umum-khusus), sedangkan kalimat utama yang berada di akhir paragraf disebut paragraf .
Paragraf induktif deduktif; Paragraf induktif deduktif adalah suatu paragraf yang kalimat utamanya berada di depan dan diakhir kalimat. Contoh : Beberapa tips belajar .
Paragraf deduktif Paragraf dengan kalimat utama di awal, kemudian diikuti oleh kalimat penjelas. Contoh : Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional.
1:302011 Contoh Kalimat Deduktif 8590, 1:30The psychoactive stimulant drug methamphetamine (file photo). Fri Feb 10, 2012 1:29PM Share | March 1st, 8590, 1:30 PM Akses Bisnis
A.6 Paragraf Deduktif dan Paragraf Induktif Di bawah ini dikutipkan beberapa macam contoh paragraf. Letak kalimat topik pada paragraf-paragraf itu berbeda-beda.
Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat kalimat penjelas untuk mendukung .
Paragraf deduktif; Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
Penalaran Deduktif. adalah paragraf yang ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal Kalimat deduktif paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat kalimat penjelas untuk mendukung .
a. Kalimat deduktif adalah pernyataan yang dimiliki dengan mengemukakan hal yang umum kemudian disusun dengan uraian yang khusus. Gagasan utama ter
Paragraf adalah susunan dari beberapa kalimat yang terjalin utuh, mengandung sebuah makna, dan didalamnya terdapat gagasan utama. Paragaraf deduktif dan Induktif .
tetapi saya ubah sedikit pada rangkaian kalimatnya sehingga bisa saya jadikan contoh sebagai kalimat deduktif.
Semua makhluk hidup pasti mati kucing adalah makhluk hidup jadi, kucing pasti mati
paragraf deduktif =>adalah paragraf yang ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat kalimat penjelas untuk .
Paragraf deduktif. Paragraf dengan kalimat utama di awal, kemudian diikuti oleh kalimat penjelas. Contoh : Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional.
Kalimat utama yang berada di awal paragraf disebut paragraf deduktif (berpola umum-khusus), sedangkan kalimat utama yang berada di akhir paragraf disebut paragraf .
Paragraf induktif deduktif; Paragraf induktif deduktif adalah suatu paragraf yang kalimat utamanya berada di depan dan diakhir kalimat. Contoh : Beberapa tips belajar .
Paragraf deduktif Paragraf dengan kalimat utama di awal, kemudian diikuti oleh kalimat penjelas. Contoh : Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional.
1:302011 Contoh Kalimat Deduktif 8590, 1:30The psychoactive stimulant drug methamphetamine (file photo). Fri Feb 10, 2012 1:29PM Share | March 1st, 8590, 1:30 PM Akses Bisnis
A.6 Paragraf Deduktif dan Paragraf Induktif Di bawah ini dikutipkan beberapa macam contoh paragraf. Letak kalimat topik pada paragraf-paragraf itu berbeda-beda.
Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat kalimat penjelas untuk mendukung .
Penjelasan variabel
F.N Kerlinger menyebut variable sebagai sebuah konsep misalnya perempuan dalam konsep jenis kelamin, pemalas dalam konsep sifat. Sedangkan Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi. 1) Senada dengan pernyataan yang pernah di jelaskan oleh dosen pembimbing skripsi saya, variabel adalah sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Misalnya umur, umur mempunyai variasi nilai, yaitu 1 bulan, 1 tahun 4 tahun dst. Variabel juga dapat diartikan atribut dari subjek/objek yang akan diteliti yang bervariasi antara satu subjek/objek yang satu dengan yang lain.
Adabeberapa macam variabel penelitian,namun dalam hal ini akan saya paparkan 2 variabel saja, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
1.Variabel Bebas (independent variabel)
variabel bebas atau independent sering disebut juga variabel predictor, stimulus, input, antencendent atau variabel yang mempengaruhi. Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (terikat). Sehingga variabel independent dapat dikatakan sebagai variabel yang mempengaruhi.
2. Variabel Terikat (dependent variabel)
variabel dependen atau terikat sering juga disebut variabel criteria, respond an output (hasil). Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independent (bebas).1)
Adabeberapa macam variabel penelitian,namun dalam hal ini akan saya paparkan 2 variabel saja, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
1.Variabel Bebas (independent variabel)
variabel bebas atau independent sering disebut juga variabel predictor, stimulus, input, antencendent atau variabel yang mempengaruhi. Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (terikat). Sehingga variabel independent dapat dikatakan sebagai variabel yang mempengaruhi.
2. Variabel Terikat (dependent variabel)
variabel dependen atau terikat sering juga disebut variabel criteria, respond an output (hasil). Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independent (bebas).1)
Faktor penalaran deduktif
A. Faktor - faktor penalaran deduktif :
1. Pembentukan Teori
2. Hipotesis
3. Definisi Operasional
4. Instrumen
5. Operasionalisasi
B. Variabel pada penalaran deduktif
1. Silogisme Kategorial
Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
2. Silogisme Hipotesis
Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
3. Silogisme Alternatif
Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
4. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
C. Contoh Kalimat Deduktif
1. Kambing adalah binatang berkaki empat (premis minor)
2. Semua kambing pasti akan mati (kesimpulan)
3. kambing adalah hewan (premis mayor)
1. Pembentukan Teori
2. Hipotesis
3. Definisi Operasional
4. Instrumen
5. Operasionalisasi
B. Variabel pada penalaran deduktif
1. Silogisme Kategorial
Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
2. Silogisme Hipotesis
Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
3. Silogisme Alternatif
Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
4. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
C. Contoh Kalimat Deduktif
1. Kambing adalah binatang berkaki empat (premis minor)
2. Semua kambing pasti akan mati (kesimpulan)
3. kambing adalah hewan (premis mayor)
Penalaran deduktif
Deduksi adalah penalaran dari yang umum ke khusus atau penerapan generalisasi pada peristiwa yang khusus untuk mencapai kesimpulan.
Proses deduksi berlangsung dalam 3 tahap :
a. Generalisasi sebagai pangkal bertolak;
b. Penerapan generalisasi pada kejadian tertentu;
c. Kesimpulan deduktif yang berlaku bagi peristiwa khusus itu.
Perlatan deduksi namanya silogisme yang terjadi dari tiga bagian :
a. Premis mayor;
b. Premis minor;
c. Kesimpulan.
Premis adalah putusan. Putusan ialah pernyataan yang menyunguhkan sesuatu atau mengingkarinya sehingga dapat dikatakn benar atau salah.
Premis mayor: Suatu generalisasi yang meliputi semua unsure kategori, banyak yang
diantarannya atau hanya beberapa unsur saja.
Premis minor: Penyamaan suatu objek atau ide dengan unsur yang dicakup oleh premis mayor.
Contoh Premis :
Premis 1 : Bila hujan, maka jalanan basah
Premis 2 : Sekarang hujan
Konklusi : Maka jalanan basah.
Bandingkan dengan jalan pikiran berikut:
Premis 1 : Bila hujan, maka jalanan basah
Premis 2 : Sekarang jalanan basah
Konklusi : Maka hujan.
Sedangkan kesimpulan: Gagasan yang dihasilkan oleh penerapan generalisasi dalam premis mayor pada peristiwa yang khusus dalam premis minor.
Berikut adalah contoh kalimat dari premis mayor, premis minor, dan kesimpulan:
• Semua manusia pasti mati (premis mayor)
• Sokrates adalah manusia (premis minor)
• Sokrates pasti mati (kesimpulan)
Ciri-ciri dari Paragraf deduktif yaitu :
a. Ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat-kalimat penjelas sebagai pendukung kalimat utama.
b. kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan.
Contoh dan Jenis paragraf deduktif
Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.
Faktor-faktor penalaran deduktif :
1.Terdapat pada kalimat utama
2.Penjelasannya berupa hal-hal yang umum
3.Kebenarannya jelas dan nyata
• Contoh Kalimat Penalaran Deduktif
a. Menarik Simpulan Secara Langsung
Penarikan secara langsung ditarik dari satu premis.
Contoh kalimat :
- Semua ikan bernafas melalui insang. ( premis )
- Semua yang bernafas melalui insang adalah ikan. ( simpulan )
b. Menarik Simpulan Secara Tidak Langsung
Penarikan ini ditarik dari dua premis. Premis pertama adalah premis yang bersifat umum, sedangkan yang kedua adalah yang bersifat khusus. Contoh : Silogisme Kategorial. Silogisme kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi, yaitu :
- Premis umum : premis mayor ( My )
- Premis khusus : premis minor ( Mn )
- Premis simpulan : premis kesimpulan ( K )
Contoh silogisme kategorial :
- My : Semua mahasiswa Universitas Gunadarma memiliki KTM.
- Mn : Aini Fatimah adalah mahasiswa Universitas Gunadarma.
- K : Aini Fatimah memiliki KTM.
Jenis penalaran deduktif yang menarik kesimpulan secara tidak langsung yaitu
a.Silogisme Kategorial = Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
b. Silogisme Hipotesis = Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional
hipotesis.
c. Silogisme Akternatif = Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
d. Entimen. = Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan
maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Proses deduksi berlangsung dalam 3 tahap :
a. Generalisasi sebagai pangkal bertolak;
b. Penerapan generalisasi pada kejadian tertentu;
c. Kesimpulan deduktif yang berlaku bagi peristiwa khusus itu.
Perlatan deduksi namanya silogisme yang terjadi dari tiga bagian :
a. Premis mayor;
b. Premis minor;
c. Kesimpulan.
Premis adalah putusan. Putusan ialah pernyataan yang menyunguhkan sesuatu atau mengingkarinya sehingga dapat dikatakn benar atau salah.
Premis mayor: Suatu generalisasi yang meliputi semua unsure kategori, banyak yang
diantarannya atau hanya beberapa unsur saja.
Premis minor: Penyamaan suatu objek atau ide dengan unsur yang dicakup oleh premis mayor.
Contoh Premis :
Premis 1 : Bila hujan, maka jalanan basah
Premis 2 : Sekarang hujan
Konklusi : Maka jalanan basah.
Bandingkan dengan jalan pikiran berikut:
Premis 1 : Bila hujan, maka jalanan basah
Premis 2 : Sekarang jalanan basah
Konklusi : Maka hujan.
Sedangkan kesimpulan: Gagasan yang dihasilkan oleh penerapan generalisasi dalam premis mayor pada peristiwa yang khusus dalam premis minor.
Berikut adalah contoh kalimat dari premis mayor, premis minor, dan kesimpulan:
• Semua manusia pasti mati (premis mayor)
• Sokrates adalah manusia (premis minor)
• Sokrates pasti mati (kesimpulan)
Ciri-ciri dari Paragraf deduktif yaitu :
a. Ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat-kalimat penjelas sebagai pendukung kalimat utama.
b. kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan.
Contoh dan Jenis paragraf deduktif
Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.
Faktor-faktor penalaran deduktif :
1.Terdapat pada kalimat utama
2.Penjelasannya berupa hal-hal yang umum
3.Kebenarannya jelas dan nyata
• Contoh Kalimat Penalaran Deduktif
a. Menarik Simpulan Secara Langsung
Penarikan secara langsung ditarik dari satu premis.
Contoh kalimat :
- Semua ikan bernafas melalui insang. ( premis )
- Semua yang bernafas melalui insang adalah ikan. ( simpulan )
b. Menarik Simpulan Secara Tidak Langsung
Penarikan ini ditarik dari dua premis. Premis pertama adalah premis yang bersifat umum, sedangkan yang kedua adalah yang bersifat khusus. Contoh : Silogisme Kategorial. Silogisme kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi, yaitu :
- Premis umum : premis mayor ( My )
- Premis khusus : premis minor ( Mn )
- Premis simpulan : premis kesimpulan ( K )
Contoh silogisme kategorial :
- My : Semua mahasiswa Universitas Gunadarma memiliki KTM.
- Mn : Aini Fatimah adalah mahasiswa Universitas Gunadarma.
- K : Aini Fatimah memiliki KTM.
Jenis penalaran deduktif yang menarik kesimpulan secara tidak langsung yaitu
a.Silogisme Kategorial = Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
b. Silogisme Hipotesis = Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional
hipotesis.
c. Silogisme Akternatif = Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
d. Entimen. = Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan
maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Langganan:
Postingan (Atom)