Minggu, 18 Maret 2012

Penalaran deduktif

Deduksi adalah penalaran dari yang umum ke khusus atau penerapan generalisasi pada peristiwa yang khusus untuk mencapai kesimpulan.

Proses deduksi berlangsung dalam 3 tahap :

a. Generalisasi sebagai pangkal bertolak;

b. Penerapan generalisasi pada kejadian tertentu;

c. Kesimpulan deduktif yang berlaku bagi peristiwa khusus itu.

Perlatan deduksi namanya silogisme yang terjadi dari tiga bagian :

a. Premis mayor;

b. Premis minor;

c. Kesimpulan.

Premis adalah putusan. Putusan ialah pernyataan yang menyunguhkan sesuatu atau mengingkarinya sehingga dapat dikatakn benar atau salah.

Premis mayor: Suatu generalisasi yang meliputi semua unsure kategori, banyak yang

diantarannya atau hanya beberapa unsur saja.

Premis minor: Penyamaan suatu objek atau ide dengan unsur yang dicakup oleh premis mayor.

Contoh Premis :

Premis 1 : Bila hujan, maka jalanan basah

Premis 2 : Sekarang hujan

Konklusi : Maka jalanan basah.

Bandingkan dengan jalan pikiran berikut:

Premis 1 : Bila hujan, maka jalanan basah

Premis 2 : Sekarang jalanan basah

Konklusi : Maka hujan.

Sedangkan kesimpulan: Gagasan yang dihasilkan oleh penerapan generalisasi dalam premis mayor pada peristiwa yang khusus dalam premis minor.

Berikut adalah contoh kalimat dari premis mayor, premis minor, dan kesimpulan:

• Semua manusia pasti mati (premis mayor)

• Sokrates adalah manusia (premis minor)

• Sokrates pasti mati (kesimpulan)

Ciri-ciri dari Paragraf deduktif yaitu :

a. Ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat-kalimat penjelas sebagai pendukung kalimat utama.

b. kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan.

Contoh dan Jenis paragraf deduktif

Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.

Faktor-faktor penalaran deduktif :

1.Terdapat pada kalimat utama

2.Penjelasannya berupa hal-hal yang umum

3.Kebenarannya jelas dan nyata

• Contoh Kalimat Penalaran Deduktif

a. Menarik Simpulan Secara Langsung

Penarikan secara langsung ditarik dari satu premis.

Contoh kalimat :

- Semua ikan bernafas melalui insang. ( premis )

- Semua yang bernafas melalui insang adalah ikan. ( simpulan )

b. Menarik Simpulan Secara Tidak Langsung

Penarikan ini ditarik dari dua premis. Premis pertama adalah premis yang bersifat umum, sedangkan yang kedua adalah yang bersifat khusus. Contoh : Silogisme Kategorial. Silogisme kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi, yaitu :

- Premis umum : premis mayor ( My )

- Premis khusus : premis minor ( Mn )

- Premis simpulan : premis kesimpulan ( K )

Contoh silogisme kategorial :

- My : Semua mahasiswa Universitas Gunadarma memiliki KTM.

- Mn : Aini Fatimah adalah mahasiswa Universitas Gunadarma.

- K : Aini Fatimah memiliki KTM.

Jenis penalaran deduktif yang menarik kesimpulan secara tidak langsung yaitu

a.Silogisme Kategorial = Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.

b. Silogisme Hipotesis = Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional

hipotesis.

c. Silogisme Akternatif = Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.

d. Entimen. = Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan

maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar